Photobucket
Photobucket
Photobucket

Pencemaran lebih banyak dihasilkan oleh industri-industri di negara maju. Ditargetkan pada tahun 2010, negara-negara maju secara gradual akan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Hal ini dapat dapat dilihat dari upaya Uni Eropa untuk mengurangi polutan penyumbang pemanasan global sebesar 8 persen, Amerika Serikat 7 persen, 6 persen untuk Jepang, 0 persen untuk Rusia, 8 persen untuk Australia dan 10 persen untuk Islandia.( Wikipedia, op, cit.) Sedangkan bagi negara-negara berkembang keberadaan Protokol Kyoto cenderung tidak mengikat karena pada dasarnya pada dasarnya penyembang polutan terbesar, termasuk efek gas rumah kaca disumbangkan oleh kelompok negara maju (negara industri).
Negara-negara berkembang sebagai wilayah yang paling besar terkena dampak ini sejak tahun 1970-an dan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang terkena dampak ini telah menderita cukup lama.
PENCEMARAN TERBESAR DUNIAApa yang diderita masyarakat di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 1997 dimana iklim tidak menentu dan banjir setinggi dua meter terjadi bila musim penghujan, dan kekeringan yang panjang pada musim kemarau pada sejumlah daerah di Indonesia yang secara ekonomi menggagalkan panen para petani menyebabkan turunnya kualitas hidup manyarakat sekitar dan akhirnya di Nusa Tenggara Barat sejumlah anak balita menderita busung lapar. Tidak hanya itu beberapa pulau di kawasan pulau seribu hilang diakibatkan naiknya permukaan laut setiap tahunnya.
Indonesia sebagai negara yang terkena dampak ini segera berbenah diri dengan untuk ikut serta dalam proses perekduksian pemanasan global guna melindungi lingkungan, serta menjaga kesinambungan hidup bangsa dan negara. Berbagai masalah, dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global yang secara umum juga mengancam eksistensi suatu bangsa adalah masalah yang memerlukan penanganan secara serius, berkelanjutan dengan melalui pendekatan berbagai aspek.

Sumber Bacaan: “Korban Perubahan Iklim”, http://www.pelangi.or.id, diakses pada 16 Maret 2007.
Ismawan Indra, Resiko Ekologis di Balik Pertumbuhan Ekonomi, Media Pressindo, Yogyakarta, 1990.
img,
www.freefoto.com,www.istockphoto.com





:::Email::: forumskripsi@gmail.com :::Yahoo id::: ForumSkripsi.com :::Contact Person::: diskusiskripsi